Berita Terkini
Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia (26 Juli) dan Hari Jadi Kabupaten Kendal ke-420 (28 Juli), mahasiswa KKN Moderasi Beragama Posko 20 UIN Walisongo Semarang melakukan aksi tanam 500 pohon mangrove di pesisir Desa Kartikajaya Kecamatan Patebon Kendal, Minggu (27/7/2025). Aksi tanam mangrove ini menjadi bentuk pengabdian nyata dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan pesisir. Kegiatan tersebut dilakukan secara kolaboratif bersama Posko 19 dari Desa Bangunsari, Posko 21 dari Desa Wonosari, serta Posko 31 dari Desa Bulugede. Koordinator Divisi Kesehatan Sosial sekaligus penanggung jawab kegiatan, Faza Amadea, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bentuk peringatan, namun juga upaya konkret dalam mengatasi persoalan lingkungan yang terjadi di wilayah pesisir, terutama abrasi di Kartikajaya.
“Kegiatan ini kami laksanakan secara gotong royong bersama posko KKN terdekat. Ini adalah solusi keberlanjutan dari masalah abrasi yang terus mengancam wilayah pesisir. Harapannya, penanaman ini bisa memberi dampak positif dalam jangka panjang,” kata Faza. Dengan mengangkat tema “Bakau: Penjaga Sunyi yang Tak Pernah Lelah”, para mahasiswa mengajak masyarakat untuk kembali menghargai peran penting mangrove sebagai pelindung alami garis pantai dari kerusakan. “Kami menyebutnya ‘Reboisasi Sabuk Hijau Pesisir’. Lewat kegiatan ini, kami ingin membangun kembali pertahanan alami yang selama ini kalah oleh betonisasi dan industrialisasi. Mangrove adalah pahlawan ekosistem yang sering terpinggirkan, tapi hari ini kami memilih berdiri bersama mereka,” lanjut Faza. Mangrove dikenal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Akar-akarnya mampu menahan erosi, mengurangi dampak gelombang besar, serta menyerap karbon dioksida dari udara. Selain itu, kawasan mangrove juga menjadi habitat berbagai biota laut dan tempat persinggahan burung liar.
Kegiatan penanaman ini turut didampingi oleh Wasito, pegiat lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup yang telah merawat kawasan pesisir sejak 2006, serta Dwi Setyowati yang turut membantu kelancaran kegiatan. Melalui aksi ini, mahasiswa KKN UIN Walisongo tak hanya menunjukkan kepedulian pada pelestarian lingkungan, namun juga memperkuat nilai-nilai moderasi beragama melalui kerja nyata yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat. Lebih dari sekadar program kerja, kegiatan ini mencerminkan kontribusi generasi muda dalam menjaga warisan ekologis bagi masa depan. Harapannya, semangat reboisasi yang ditanam hari ini dapat tumbuh menjadi gerakan bersama di berbagai wilayah Indonesia.
Dipost : 04 Agustus 2025 | Dilihat : 11
Share :